Belajar di Hutan |
Hutan Taman Sekolah antara lain untuk memberikan dampak positif bagi, pencagaran flora dan fauna dengan hutan taman sekolah diharapkan flora dan dauna dapat tumbuh dan berkembang secara alami sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh warga sekolah; pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim, memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. Hutan Taman Sekolah harus ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus. Tanpa perencanaan dan konsep yang matang Hutan Taman Sekolah hanya sebagai belantara tanpa estetika, sehingga fungsi taman-nya akan hilang.
Hutan Sekolah |
Hutan Sekolah |
Selain yang sudah terurai di atas, Hutan Taman Sekolah dapat juga dijadikan sarana pembelajaran di luar kelas. Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran lingkungan, Belajar bukan hanya berkutat pada ruangan kelas semata, tetapi lebih dari memperkenalkan lingkungan sekitarnya. Alam sebagai laboratorium universal yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran. Misalnya, sebagai “laboratorium” sekolah, khususnya dalam pembelajaran mata pelajaran biologi. Karena dengan hasil Hutan Taman Sekolah terdapat berbagai ragam jenis tanaman baik tanaman keras maupun tanaman hias dan obat.
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.
Upaya dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, tidaklah hanya mengandalkan pemerintah saja, namun lebih jauh lingkungan sekolah pun mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan hal itu. Di antaranya yaitu dengan pola pendidikan melalui berbagai penyuluhan tentang pentingnya menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.
Dengan etika lingkungan, kita tidak saja mengimbangi hak dan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi lingkungan juga akan membatasi tingkah laku dan upaya mengendalikan segala bentuk kegiatan pembangunan agar tetap berada dalam batas-batas kepentingan lingkungan hidup kita.
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Pembangunan Indonesia yang berwawasan lingkungan merupakan dasar dalam menciptakan suasana keindahan dan kenyamanan lingkungan, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal.