1. Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa |
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) : Monocots
(tidak termasuk) : Commelinids
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Upafamili : Arecoideae
Bangsa : Cocoeae
Genus : Cocos
Spesies : C. nucifera
Nama binomial :
Cocos nucifera L.
Kelapa (Cocos
nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini
dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah
sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan
ini.
Tumbuhan ini
diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
2. Kersen (Muntingia calabura)
Kersen |
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Muntingiaceae
Genus : Muntingia L.
Spesies : M. calabura
Nama binomial
: Muntingia calabura L.
Kersen atau talok (Muntingia calabura L.) adalah sejenis pohon
sekaligus buahnya yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Di beberapa
daerah, seperti di Jakarta,
buah ini juga dinamai ceri
(untuk ceri yang sebenarnya, lihat artikel ceri).
Di Lumajang, anak-anak menyebutnya
baleci. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah datiles, aratiles,
manzanitas (Filipina);
mât sâm (Vietnam); khoom sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thailand); krâkhôb barang (Kamboja); dan kerukup siam (Malaysia).
Juga dikenal sebagai
capulin blanco, cacaniqua, nigua, niguito (bahasa Spanyol); Jamaican
cherry, Panama berry, dan Singapore cherry (Inggris). Orang Belanda dulu
menyebutnya Japanse kers ("ceri jepang"), yang lalu dari sini diambil
menjadi kersen dalam bahasa Indonesia atau ada yang
menyebutnya ceri.
3. Mangga (Mangifera indica)
Mangga |
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : M. indica
Nama binomial : Mangifera
indica
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga
termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi
batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini
berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan
dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis
dan diserap menjadi manga (bahasa
Portugis), mango (bahasa
Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung
arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah
menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun
yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem
atau poh (Jw.).
4. Pisang (Musa
acuminata)
Pisang |
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Musales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : M. acuminata, M. balbisiana
Pisang adalah nama umum yang diberikan
pada tumbuhan
terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku
Musaceae.
Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika
matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau
bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat)
dan mineral, terutama kalium.
Perlu disadari,
istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak
menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka,
pisang hias, dan pisang kipas.
5. Rambutan (Nephelium lappaceum)
Rambutan |
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) : Eudicots
(tidak termasuk) : Rosids
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Nama binomial : Nephelium
lappaceumL.
Rambutan adalah tanaman tropis yang
tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae,
berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara.
Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit
menyerupai rambut.
Rambutan banyak
terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia,
Malaysia,
Filipina,
Thailand
dan Sri Lanka.
Pohon hijau abadi,
menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi dapat
mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk
menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi
tergantung umur, posisi pada pohon, dan ras lokal.
Pertumbuhan
rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon
rambutan akan merona
(flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas
teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda.
Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat
tumbuh.
6. Jati(Tectona grandis)
Jati |
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Tectona
Spesies : T. grandis
Nama binomial : Tectona grandis
Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon
besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang
luruh di musim kemarau.
Jati dikenal
dunia dengan nama teak (bahasa
Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku (തേക്ക്) dalam bahasa
Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah
jati adalah Tectona grandis L.f.
Jati dapat
tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik
di dataran rendah maupun dataran tinggi.[1]
Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak
dibanjiri dengan air.[2]
Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat
dewasa.[1]
7. Jahe(Zingiber officinale)
Jahe |
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) : Monocots
(tidak termasuk) : Commelinids
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Z. officinale
Nama binomial
: Zingiber officinale
Jahe (Zingiber officinale),
adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk
suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani
zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe
diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik
Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah
perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah.
Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan
pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah
tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di daerah katulistiwa seperti Asia Tenggara,
Brasil,
dan Afrika.
Saat ini Equador
dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
8. Puring (Codiaeum variegatum)
Puring |
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Codiaeum
Spesies : C. variegatum
Nama binomial
: Codiaeum variegatum
Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias pekarangan
populer berbentuk perdu
dengan bentuk dan warna daun
yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau,
kuning, jingga, merah, ungu, serta campurannya. Bentuk daun pun bermacam-macam:
memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputus-putus", dan
sebagainya.
Secara botani, puring
adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks
berwarna putih pekat dan lengket, yang merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae.
Puring berasal
dari Kepulauan Nusantara namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika
dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.
9. Sri
rejeki Aglaonema
Sri Rejeki |
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus :Aglaonema
Aglaonema, sri rejeki, atau chinese
evergreen merupakan tanaman hias populer dari suku
talas-talasan atau Araceae. Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies.
Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal
dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki
akar serabut serta batang yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta
memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang
sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga
jauh berbeda dari spesies alami.