Jl. Argoboga, Salatiga, Jawa Tengah

Senin, 21 Desember 2015

SMP 10 Luncurkan Gerakan Literasi Sekolah

PRESTASI : Walikota Salatiga Yulianto memberikan ucapan selamat kepada guru SMP 10 Salatiga yang berprestasi. (Dhinar Sasongko/Jawa Pos Radar Semarang)

SALATIGA – Gerakan literasi sekolah mulai di laksanakan SMP 10 Salatiga. Gerakan ini adalah membiasakan murid dan guru menulis dan membaca. Salah satu bentuk nyatanya adalah memberikan siswa selama waktu 15 menit di pagi hari untuk membaca buku non pelajaran.

Hal ini diungkapkan kepala sekolah Yati Kurniawati, dalam acara seminar parenting di sekolah kemarin. Seminar dibuka Wali Kota Yuliyanto dan diisi oleh Wakil Wali Kota Muh Haris serta Satria Darma, konsultan kemendikbud.

“Maka kami harap orang tua murid untuk memahami jika para siswa pulangnya akan mundur 15 menit. Gerakan ini dilakukan sebagai amanat undang – undang dan kami yakin akan memberikan dampak positif kepada siswa,” jelas Yati dihadapan seluruh orang tua.

Gerakan lain yang dilakukan adalah donasi buku yang dilakukan oleh seluruh wali murid. Tiap wali murid menyumbang satu buku dan kemudian dijadikan bahan bacaan para siswa. Sekaligus untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah dengan menggandeng Persipda Kota Salatiga. “Gerakan ini tentu didukung dengan prestasi – prestasi yang sudah diraih guru dan murid sehingga bisa ditularkan ke siswa lainnya,” imbuh Yati.

Wali Kota Yuliyanto dalam sambutannya sebelum seminar menuturkan jika gerakan literasi sekolah ini sangat bagus dengan mewajibkan guru dan siswa lebih banyak membaca. Disisi lain, sekolah bisa menampung aspirasi dan ide ide siswa dan kemudian mengaplikasikan menjadi sebuah kebijakan sekolah.

Dalam kesempatan itu juga diberikan piala kepada guru dan siswa yang sudah meraih prestasi tingkat kota, antara lain guru juara menulis artikel, siswa juara menulis lagu, siswa juara paduan suara dan siswa peraih juara karate dan taekwondo. Yati sendiri dalam kesempatan itu membagikan buku kumpulan puisi miliknya yang diberi judul Diatas Biasa.

Sumber : www.radarsemarang.com/2015/12/21/smp-10-luncurkan-gerakan-literasi-sekolah.html
Share:

KEGIATAN JEDA SEMESTER GASAL 2015/2016


Siswa siswi SMP Negeri 10 Salatiga antusias mengikuti berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan sekolah untuk mengisi waktu jeda semester gasal. Kegiatan tersebut antara lain lomba balap karung, karaoke, dance/tari kreasi, lomba dolanan anak tradisional, menulis artikel, dan lomba grafiti/menggambar di tembok.

Lomba balap karung pesertanya kelas 7,8, dan 9,dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas beregu putra dan beregu putri. Lomba menulis artikel diikuti seluruh kelas dengan tema "generasiku melawan korupsi". Sedangkan untuk lomba grafiti diikuti oleh perwakilan tiap kelas 8 dan 9. Untuk media menggambar disediakan satu blok tembok untuk satu kelas dengan tema "selamatkan bumi".

Pembina OSIS Bapak S.B Handoyo,S.Pd menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan sekolah untuk mengisi waktu jeda semester dengan kegiatan yang positif dan untuk membangkitkan semangat cinta tanah air,memelihara lingkungan hidup,dan mengembangkan kreatifitas siswa.
Share:

BAKTI SOSIAL SMP NEGERI 10 SAKATIGA


Dalam rangka menyelesaikan tugas pengurus OSIS di semester I , pada Senin 21 Desember 2015 melakukan giat bakti sosial. Kegiatan dibuka oleh ibu Kepala Sekolah, Yati Kurniawati, MPd. 


Kali ini baksos mengambil tempat di tiga tempat ibadah yaitu Masjid, Gereja dan Vihara di kecamatan Argomulyo. 
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok , masing masing 15 siswa, dipandu oleh pak Handoyo, pak Nurkholis dan pak Mufid.  
Wisnu wardana sebagai ketua OSIS dan seluruh pengurus ditambah anak anak PMR, jurnalis dan pramuka semangat dalam membersihkan tempat ibadah, mengecet, ngepel, dan menanam pohon. 
Share:

SMPN 10 Gelar Training Jurnalistik

SMPN 10 Salatiga menggelar pelatihan jurnalistik
SALATIGA, Pagi ini SMPN 10 Salatiga menggelar pelatihan jurnalistik, (17/12/15). Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai seluk beluk jurnalistik dan untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa.
     Kegiatan diikuti sekitar 40 siswa dan dilakukan di ruang lab sehingga peserta bisa langsung praktik menulis. Kepala sekolah SMPN 10 Yati Kurniawati menjelaskan jika kegiatan ini adalah yang pertama dilakukan sekolah dan dirasa sangat diperlukan. "Hasilnya bisa diterapkan siswa dalam menulis dan mengisi media sekolah seperti majalah dinding dan blog," jelas Yati.
     Pelatihan selama satu hari ini akan diisi dua wartawan yakni Dhinar Sasongko (Jawa Pos Radar Semarang) dan Surya Yuli (Suara Merdeka). "Jurnalistik, dalam hal ini menulis sebenarnya bisa diaplikasikan dalam pelajaran sekolah dan ini tidak membosankan siswa," tutur Surya Yuli.
Share:

Selasa, 27 Oktober 2015

PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH (PLS) SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN 2015

Pembelajaran Luar Sekolah SMP Negeri 10 Salatiga, Yogyakarta 8 Oktober 2015

Share:

Senin, 26 Oktober 2015

JUARA II KEJURDA KARATE KKI JATENG - DIY TAHUN 2015

M. Rifki, Juara II Kejurda Karate KKI Jateng-DIY Tahun 2015

Medali Juara II Kejurda Karate KKI Jateng-DIY Tahun 2015

Zidan Abdee dan M. Rifki, Juara II dan III Kejurda Karate KKI Jateng-DIY Tahun 2015

Share:

JUARA III KEJURDA KARATE KKI JATENG - DIY TAHUN 2015

Zidan Abdee, Juara III Kejurda Karate KKI Jateng-DIY Tahun 2015
Medali Juara III Kejurda Karate KKI Jateng-DIY Tahun 2015
Zidan Abdee dan M. Rifki, Juara II dan III Kejurda Karate KKI Jateng-DIY Tahun 2015

Share:

JUARA II LOMBA PADUAN SUARA SEKOLAH BERWAWASAN KEBANGSAAN SMP/MTs KOTA SALATIGA TAHUN 2015

Juara II Lomba Paduan Suara Sekolah Berwawasan Kebangsaan SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2015
Juara II Lomba Paduan Suara Sekolah Berwawasan Kebangsaan SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2015
Juara II Lomba Paduan Suara Sekolah Berwawasan Kebangsaan SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2015

Share:

Minggu, 25 Oktober 2015

JUARA I KEJUARAAN KARATE TINGKAT SMP/SEDERAJAT TAHUN 2015

Krisna Vilsuf, Juara I Kejuaraan Karate Tingkat Pelajar SMP/Sederajat Kelas Sabuk Coklat Tahun 2015
Krisna Vilsuf, Juara I Kejuaraan Karate Tingkat Pelajar SMP/Sederajat Kelas Sabuk Coklat Tahun 2015

Share:

KEMAH PENGGALANG GUDEP 03.135 - 03.136 SMP NEGERI 10 SALATIGA

Merealisasikan program tahunan ekstrakuriluker Pramuka, Gugus Depan 03.135 – 03.136 Pangkalan SMP Negeri 10 Salatiga mengadakan kegiatan perkemahan selama tiga hari, mulai hari Senin sampai Kamis, tanggal 19 sampai 21 Oktober 2015. Kegiatan ini diadakan di Bumi Perkemahan Java, Muncul, Kabupaten Semarang dan diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, regu kader kelas VIII, serta didampingi oleh Bapak/Ibu Pembina Pramuka dibantu beberapa orang guru. Tema dari kegiatan ini adalah “Dengan Kemah Penggalang Gugus Depan 03.135 – 03.136, Kita Bentuk Pramuka Yang Suci Dalam Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan”.

Kegiatan kemah ini dibuka oleh Wakil Walikota Salatiga, Bapak Muh. Haris, yang ditandai dengan pengalungan tanda peserta kemah. Dalam perkemahan ini, anggota Pramuka Gugus Depan 03.135 – 03.136 dapat mempraktekkan keterampilan kepramukaan yang sudah mereka dapatkan dalam latihan. Selain itu, ada juga kegiatan api unggun, dimana mereka bisa menampilkan pertunjukan yang sudah mereka persiapkan.

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga

Kemah Penggalang Gudep 03.135-03.136 SMP Negeri 10 Salatiga
Penulis : Efendhi Nugraha, S.Pd
Share:

LOMBA DRUM BAND SALATIGA 2015

BAHANA NETENSA Drum Band SMP Negeri 10 Salatiga

BAHANA NETENSA Drum Band SMP Negeri 10 Salatiga

BAHANA NETENSA Drum Band SMP Negeri 10 Salatiga

BAHANA NETENSA Drum Band SMP Negeri 10 Salatiga

BAHANA NETENSA Drum Band SMP Negeri 10 Salatiga


Share:

Kamis, 15 Oktober 2015

PAWAI TA'ARUF KOTA SALATIGA 2015

Kontingen SMPN 10 Salatiga, Pawai Ta'aruf Salatiga 2015
Kota Salatiga - Pawai Ta’aruf Kota Salatiga dalam rangka menyambut datangnya 1 Muharram 1437 H yang diselenggarakan Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kota Salatiga (14/10). Pawai ini digelar sebagai media untuk syiar agama Islam dan meningkatkan persatuan dan kesatuan antar umat beragama.

Pawai Ta’aruf dalam rangka menyambut Tahun Baru 1437 H diikuti ribuan perserta dari 70 kontingen yang berasal dari TK, SD, MI, SLTP, SLTA, TPQ dan TPK Se-Kota Salatiga. Start/Finish pawai dari Lapangan Pancasila, berbagai atraksi dan kesenian islami disuguhkan para peserta pawai diantaranya drumband , drumblek, konvai busana, sepeda hias, mobil hias, serta miniatur kakbah, dan duplikat al qur’an, tema hiasan yang diusung kali ini adalah“islam nusantara” 
Kontingen SMPN 10 Salatiga, Pawai Ta'aruf Salatiga 2015
Rute pawai ta’aruf adalah Lapangan Pancasila-Jl Adi Sucipto-JL M Yamin-Bundaran Taman Sari-JL Jendral Sudirman-JL Sukowati dan kembali ke Lapangan Pancasila, para peserta pawai memasuki Rumah Dinas Wali Kota tempat panggung kehormatan. Pawai ta’aruf dimasudkan bukan hanya untuk bersenang senang tetapi banyak mengandung banyak pesan moral yang sangat penting, salah satunya adalah pada 1 Muharram adalah tonggak sejarah penyebaran agama Islam di seluruh dunia oleh Nabi Muhammad SAW pada 1437 tahun yang lalu. Dalam acara tersebut SMP Negeri 10 Salatiga menampilkan kontingen sebanyak 200 siswa dengan mengangkat tema melestarikan lingkungan hidup.
Sumber : http://kodim0714salatiga.com/index.php/2015/10/15/pawai-taaruf-kota-salatiga/
Share:

JUARA 1 TAEKWONDO PUTRI SALATIGA CUP 2015

Kikan Nurhaliza R, Juara I Taekwondo Putri, Under 37 Kg, Salatiga Cup 2015

Share:

Minggu, 11 Oktober 2015

PROFIL KEPALA SMP NEGERI 10 SALATIGA, YATI KURNIAWATI, M.Pd

Kepala SMP Negeri 10 Salatiga, Yati Kurniawati, M.Pd
Terlahir sebagai anak pertama, diberi nama Yati Kurniawati, yang mengandung harapan sebagai anak perempuan yang membawa anugerah. Menimba ilmu di TK Petra, SD Petra, SMP Kristen 2 YSKI, dan dilanjutkan di SMA Kristen YSKI. Hijrah dari Semarang ke Salatiga, kuliah S1 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Atas karunia Tuhan, berkesempatan menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Negeri Semarang.

Sesuai dengan cita-cita sedari kecil, profesi guru menjadi pilihan. Menjadi guru di SMP Negeri 7 Salatiga sejak tahun 2003, setelah sebelumnya mengajar di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga dan SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. Terakhir Tahun 2015 menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Salatiga. 

Sedari kuliah aktif di organisasi, pernah menjabat sebagai Bendahara Senat Mahasiswa (SEMA) FKIP UKSW, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FKIP UKSW, dan Ketua Komisi B BPMU UKSW. Di MGMP dipercaya sebagai Ketua MGMP IPA SMP/MTs Kota Salatiga periode 2010 – 2013 setelah pada periode sebelumnya menjadi Sekretaris. Di masyarakat dipercaya sebagai Ketua PKK RT sejak tahun 2012.

Prestasi yang dimiliki baru 7.
  • Juara III Lomba Kompetensi Guru Tingkat Kota Salatiga tahun 2008.
  • Juara I Lomba Guru Berprestasi Dalam Penulisan PTK Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2010.
  • Juara II Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Kota Salatiga tahun 2012.
  • Juara I Lomba OSN Guru IPA Fisika SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2012.
  • Juara I (medali emas) Lomba OSN Guru IPA Fisika SMP Tingkat Nasional tahun 2012.
  • Juara I Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Kota Salatiga tahun 2013.
  • Juara II Lomba Pemilihan Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2013.
Perhargaan yang diperoleh:
  • Penghargaan Pendidik Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2012 dari Gubernur Jawa Tengah
  • Penghargaan Prestasi Dalam Dunia Pendidikan dari Walikota Salatiga pada 2 Mei 2013
  • Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan dari Presiden Republik Indonesia pada 27 November 2013
Sebuah kutipan dari William Arthur Ward yang menjadi favorit Ibu Yati Kurniawati, M.Pd adalah “the mediocre teacher tells, the good teacher explains, the superior teacher demonstrates, the great teacher inspires” atau dapat diterjemahkan guru biasa memberi tahu/menyebutkan, guru yang baik menjelaskan, guru superior mendemonstrasikan, guru yang hebat memberi inspirasi. Saya tidak puas dengan hanya menjadi guru biasa, saya ingin menjadi guru hebat yang memberi inspirasi.
Share:

PISAH SAMBUT KEPALA SMP NEGERI 10 SALATIGA

Pisah Sambut Kepala SMP Negeri 10 Salatiga

Hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2015 tampuk pimpinan SMP Negeri 10 Salatiga, mengalami pergantian. Dengan sebuah acara seremonial bertajuk "Pisah Sambut Kepala SMP Negeri 10 Salatiga", Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd. digantikan oleh Kepala Sekolah baru, Ibu Yati Kurniawati, M.Pd.

Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd. telah selesai menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri 10 Salatiga selama kurang lebih 9 bulan per tanggal 1 Oktober 2015. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, SMP Negeri 9 Salatiga, dan SMP Negeri 3 Salatiga.

Acara Pisah Sambut diadakan di Rumah Makan Elang Sari, Jl. Soekarno Hatta, Salatiga. Acara dihadiri oleh Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd. beserta istri, Ibu Yati Kurniawati, M.Pd. beserta suami, Bapak dan Ibu Guru Karyawan SMP Negeri 10 Salatiga, dan tamu undangan. Tamu undangan yang hadir diantaranya Komite SMP Negeri 10 Salatiga, perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Salatiga, Camat Argomulyo, perwakilan Polsek Argomulyo, Kepala KUA Argomulyo, serta perwakilan KPU Salatiga.

Tepat pukul 11.00 WIB acara Pisah Sambut dimulai, diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah lama, Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd. yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder SMP Negeri 10 Salatiga atas kerjasama yang baik selama beliau menjabat sebagai kepala sekolah.

Ibu Yati Kurniawati, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah yang baru, dalam sambutannya, mengharapkan dukungan dari para guru, karyawan, siswa maupun komite untuk bekerjasama dalam rangka memajukan sekolah.

 Dalam acara ini, Ketua Komite SMP Negeri 10 Salatiga, Bapak Roch Hadi, SH, MM. juga menyampaikan sambutannya, dan dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Salatiga. Setelah itu, disampaikan cinderamata dari sekolah kepada Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd. beserta istri. Acara ini ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah.

Perkenalan dengan Para Siswa
 
Ibu Yati Kurniawati, M.Pd (berdiri)
Sebelumnya, pada hari Sabtu, tanggal 3 Oktober 2015, Kepala SMP Negeri 10 Salatiga yang baru, Ibu Yati Kurniawati, M.Pd. juga memperkenalkan diri di hadapan para siswa. Acara perkenalan dilaksanakan dalam sebuah apel pagi di halaman SMP Negeri 10 Salatiga. Dalam kesempatan ini, Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd., selaku kepala sekolah yang lama, juga menyampaikan kata perpisahan kepada seluruh siswa SMP Negeri 10 Salatiga.

Selamat jalan Bapak Bambang Subiyakto! Selamat bertugas di tempat yang baru!
Selamat dating Ibu Yati Kurniawati!
Share:

Selasa, 06 Oktober 2015

PELANTIKAN PRAMUKA PENGGALANG SMPN 10 SALATIGA

Pelantikan Pramuka Penggalang di Denpasar, Bali

Pelantikan Pramuka Penggalang SMP Negeri 10 Salatiga dilaksanakan di Denpasar Bali, 30 September 2015.
Share:

STUDY TOUR BALI 2015

Study Tour Bali 2015
Senin 28 September 2015, SMP Negeri 10 Salatiga mengadakan kegiatan Study Tour Bali 2015 dengan tema THE GREATEST OF BALI DEVATA ; NATURE, CULTURE, AND EDUCATION. Sebelum berangkat ke Bali diadakan upacara pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Sekolah, Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd. dan pengarahan secara teknis oleh Bapak Handoyo, S.Pd. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IX dan beberapa guru pendamping dengan armada 4 (empat) Bus.

Setelah upacara pemberangkatan selesai seluruh peserta masuk ke bis dan mulai berangkat menuju ke pelabuhan ketapang sekitar dengan perjalanan selama kurang lebih 18 jam dan tiba di pelabuhan ketapang pada pukul 02.00 WIB. Perjalanan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk kira-kira satu setengah jam saja, tiba di pelabuhan gilimanuk pada pukul 04.00 WITA. Selanjutnya rombongan melakukan perjalanan ke obyek wisata Tanah Lot. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 3-4 jam perjalanan. Sesampainya di tanah lot seluruh rombongan menikmati keindahan alam di tanah lot.

Tanah Lot
Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam. Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Penangkaran Penyu, Pulau Penyu Tanjung Benoa
Obyek wisata berikutnya yaitu Pulau Penyu Tanjung Benoa. Perjalanan dari Tanah Lot ke Tanjung Benoa kira-kira 2-3 jam. Pulau Penyu yang merupakan kawasan konservasi penyu di Tanjung Benoa. Dari pantai, menuju pulau penyu dilakukan dengan berlayar sekitar 30 menit dengan perahu. Perahu yang digunakan untuk berlayar pun cukup unik. Bagian bawah perahu ini terbuat dari kaca transparan. Hal ini bisa memudahkan untuk melihat keindahan alam bawah laut di perairan Tanjung Benoa. Setibanya di Pulau Penyu, bisa melihat penyu mulai dari masih berbentuk telur, tukik sampai dengan penyu dewasa. selain penyu juga terdapat beberapa jenis satwa, antara lain ular, kelelawar, dan juga burung. 

Setelah dari pulau penyu Tanjung Benoa, rombongan menuju ke Puja Mandala untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Puja Mandalan adalah sebuah Kompleks yang berlokasi di Jl. Kuru Setra Bualu Benoa Nusa Dua Bali. Di dalam kompleks ini berdiri kelima tempat ibadah yang terdiri dari Masjid, Gereja Katolik, Wihara, Gereja Kristen Protestan dan Pura. Seluruhnya tertata rapi, berdiri anggun, megah, dengan tinggi bangunan yang rata & sejajar, memiliki nilai estetika dan spiritual tentunya. 

Pantai Pandawa
Setelah dari puja mandala perjalanan berikutnya yaitu ke pantai Pandawa. adalah salah satu kawasan objek wisata yang berada di Bali tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung. Pantai Pandawa juga sering dikenal dengan nama Pantai Kutuh, dan kadang juga disebut sebagai pantai rahasia (Secret Beach) karena letaknya berada dibelakang tebing. Selain tebing-tebing yang tinggi, kalian juga akan mendapati patung-patung pewayangan lima pandawa yaitu patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Kelima patung tersebut akan kita dapati saat memasuki kawasan Pantai Pandawa. Kelima patung itu pula dipasang didalam tebing-tebing, sehingga pengunjung yang datang akan melihat berjejer kelima patung-patung tersebut secara berurutan. Hal yang menarik lainnya yang bisa kalian dapati di Pantai Pandawa adalah dengan pesona pantainya itu sendiri. Keindahan pantai pandawa tidak perlu diragukan lagi, sejak akses jalannya yang telah dimudahkan kini pantai ini sering diramaikan oleh pengunjung, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Suara deru air ombak disertai dengan hamparan pasir putih yang mempesona menjadikan pantai ini semakin indah mempesona, di pantai ini kita dapat bermain air dan menaiki perahu kano mengelilingi pantai.

Patung Garuda, Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Perjalanan berikutnya yaitu ke obyek wisata Garuda Wisnu Kencana. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. Di kawasan ini terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang,Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional. Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung. di GWK juga terdapat gedung teather, di sini peserta study tour dapat melihat tari kecak. Setelah dari GWK, seluruh peserta menginap di hotel.

Gapura Istana Kepresidenan Tampak Siring
Keesokan harinya, Rabu tanggal 30 September 2015, pukul 07.00 WITA seluruh peserta harus sudah siap dan mulai berangkat menuju Istana Presiden Tampak Siring. Seluruh peserta wajib menggunakan seragam yang resmi dan sopan untuk dapat masuk ke Istana Presiden Tampak Siring. Istana Kepresidenan Tampak siring berlokasi di atas perbuktian di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Pulau Bali. Merupakan satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun masa pemerintahan Indonesia yang dibangun pada tahun 1957 - tahun 1960, sepenuhnya ditangani oleh putra-putra Indonesia, atas prakasa Presiden I Republik Indonesia : Soekarno. Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, tampak (bermakna telapak) dan siring (bermakna miring). Menurut legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring. Komplek Istana Kepresidenan Tampaksiring kini terdiri dari lima gedung utama dan satu pendapa. Dua gedung utama diberi nama Wisma Merdeka dan Wisma Negara yang dipisahkan oleh celah bukit sedalam lebih kurang 15 meter namun terhubung dengan jembatan sepanjang 40 meter, tiga gedung utama yang lainnya diberi nama Wisma Yudhistira, Wisma Bima, dan ruang untuk konferensi, serta Balai Wantilan.

Setelah selesai dari Istana Tampak Siring, rombongan peserta melanjutkan perjalanan wisata ke pantai Sanur. Tiba disana kira-kira sampai pukul 12.00 WITA. Pantai Sanur adalah sebuah tempat wisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar. Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta. Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana. Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya. Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.

Museum Braja Sandi
Setelah berlama-lamaan di Pantai Sanur, rombongan kembali melakukan perjalanan ke museum braja sandi. Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan. Didalam museum itu terdapat perkembangan dan sejarah perjuangan rakyat bali. 

Setelah dari museum, selanjutnya ke pantai kuta, ialah pantai yang paling terkenal di Pulau Bali. Tiba di pantai pada pukul 04.00 WITA, jadi kita dapat menyaksikan Sunset di Pantai Kuta. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach). Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar (surfing), bisa juga untuk berenang. Setelah puas menikmati sunset di pantai Kuta, kemudian mandi dan dilanjutkan ke Khrisna untuk berbelanja, selanjutnya seluruh peserta kembali ke hotel untuk beristirahat. Pada malam hari, di hotel di adakan pelantikan pramuka penggalang.

Pada hari Kamis, 02 Oktober 2015 seluruh peserta telah bersiap-siap untuk kembali Salatiga tercinta :-) . Sebelum kembali ke Salatiga, mampir dulu ke Joger. Joger adalah sebuah toko sejenis galeri yang menjual berbagai barang-barang kerajinan seni dan batik. Joger dahulu bernama "Art & Batik Shop Joger". Seiring berjalannya waktu, Joger menjelma menjadi sebuah pusat oleh-oleh di Bali yang bisa disejajarkan dengan Krisna maupun Pasar Sukowati. Kata Joger sendiri diambil dari perpaduan dari nama sang pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabat karibnya yang bernama Mr.Gerhard Seeger dimana yang huruf E-nya dibaca seperti kata "enak" atau pada kata "ekonomi". Joger didirikan pada tanggal 19 Januari 1981 dengan bantuan dana dari si sahabat bulenya yang menghibahkan uang sebesar US$ 20.000 sebagai hadiah pernikahan si pemilik Joger sekarang yaitu Joseph Theodorus Wulianadi. barang yang dipajang mayoritas berupa barang-barang kerajinan khas Bali seperti ukiran. Terdapat juga barang seperti sandal, tas, gantungan kunci, hiasan meja, hiasan dinding, kaos, topi, jaket, celana, dan lain-lain.

Danau Bedugul
Setelah dari Joger, obyek wisata berikutnya yaitu ke danau bedugul. Disana mereka menikmati keindahan danau bedugul. Setelah itu rombongan peserta kembali pulang ke Salatiga, sampai di Salatiga pada hari Jum’at, 02 Oktober 2015 pada pukul 11.00 WIB.

Penulis : Anggoro Wicaksono - 9G/2015
Share:

NETENZA PEDULI

Tak terasa sudah 4 bulan berlalu sejak munculnya virus korona yang merebak di Indonesia. Banyak sektor yang terdampak atas penyebaran vi...

PIMPINAN SMPN 10 SALATIGA

PIMPINAN SMPN 10 SALATIGA
YATI KURNIAWATI, M.Pd.

Total Tayangan